Hai guys....
Dengan Fo disini. Gue mau menanggapi cerita Alvi waktu dia pulang tanggal 23 Desember 2022 sampai 10 Januari 2023 kemarin. Kalian bisa baca dulu aja tulisannya Alvi yang berjudul Pulang Kampung untuk Ngurusin Persiapan Nikah. Kepulangan yang sangat gue tunggu dan bisa gue prediksi endingnya. Gue bisa prediksi kalau setelah Alvi pulang kami berdua pasti akan tepar karena sudah kebayang betapa banyak kegiatan yang harus kami lakukan saat Alvi pulang. Dan bener aja dong Alvi pulang gue baru ngerasa kaki dan badan gue super duper gak enak banget dan itu gue rasain selama berhari - hari.
Gue gak akan cerita semua kegiatan yang kami lalui karena sudah ada di tulisannya Alvi. Gue mau fokus di salah satu tanggal yang sudah kami sepakati untuk merayakan anniversary.
Di hari itu kami bertemu dari pagi hari supaya bisa mengunjungi banyak tempat dan berasa aja jalan - jalannya. Oiya FYI nih, gak tau kenapa di hari itu gue ngerasa menjadi seorang Fo yang sangat lembut, care dan penyayang hahahaha.... Sangking lembutnya gue di hari itu, gue sampe memberanikan diri untuk ngomong langsung ke Alvi tentang isi fikiran dan perasaan gue saat itu. "Sebenernya aku mau jujur, tapi gak jadi deh" Ucap gue ke Alvi. Lalu Alvi mencoba meminta gue untuk melanjutkan omongan gue lagi. "Aku mau jujur kalo sebenernya dari kemarin aku kira kamu mau kasih aku surprise ternyata nggak ada." Lanjut gue. Disitu gue langsung nangis bercampur rasa malu lalu menyenderkan kepala gue ke pundak Alvi.
Surprise yang gue kira akan dikasih Alvi di hari anniversary kami saat itu adalah cincin yang pernah kami bahas beberapa bulan sebelum Alvi pulang. Namun, karena satu dan lain hal kami sepakat untuk membatalkan rencana itu dan menggantinya dengan kulineran di berbagai tempat.
Mendengar perkataan gue yang sambil menangis, Alvi hanya bisa tertawa dan meminta maaf ke gue saat itu. Gue meresponnya dengan menghapus air mata dan gue tidak membahasnya lagi. Setelah drama tangisan gue selesai, Alvi pun mengajak gue untuk sarapan di salah satu tempat dengan konsep jepang. Bahkan di tempat tersebut ada sebuah sudut yang menyediakan manga - manga yang beberapa komiknya ditulis dengan tulisan jepang. Kami pun mencoba beberapa makanan yang ada di tempat itu dan sedikit membahas tempat apa saja yang akan kami kunjungi di hari itu.
Gak berasa 1 jam berlalu, Alvi pun mengajak gue lagi ke suatu tempat yang hanya ada kami berdua disana. Alvi adalah orang yang hobi banget bikin video dokumentasi menggunakan HP. Berlagak selayaknya youtuber tapi gak pernah diposting. Jadi kalau gue lihat dia ngerekam menggunakan kamera depan sama sekali gue gak akan kepikiran apapun. Dia menaruh HP nya di atas meja dan mengarahkannya ke kami berdua yang sedang duduk bersampingan. Setelah Alvi merekam dan membuka video seperti para youtuber pada umumnya, Alvi meminta gue untuk menutup mata karena dia mau kasih gue kejutan. Gue mengikuti permintaannya sambil mengontrol perasaan dan fikiran gue yang campur aduk saat itu. Gak sampai satu menit Alvi pun meminta gue untuk segera membuka mata kembali. Saat membuka mata, gue tidak melihat ada kejutan apapun di depan gue, dan mencoba untuk mengabaikan kejutan yang di maksud Alvi.
Dan tidak lama kemudian, Alvi mengulurkan tangannya ke gue, dan gue kaget banget saat melihat kotak merah yang dipegang Alvi. Tapi saat itu Alvi ngomong ke gue gini "Belum tentu isinya sesuai sama luarnya, buka dulu.". Disitu gue meresponnya dengan santai dan bercanda. Mungkin karena Alvi gak sabar akhirnya Alvi membuka kotak itu sendiri dan mencoba memasangkan cincinnya ke jari manis gue sebelah kiri. Sayangnya cincin itu terlalu besar di jari gue bahkan untuk ukuran jempol sebelah kanan aja tetep kebesaran. Dan akhirnya cincin dipasang di jari tengah kiri gue dengan tambahan silikon pengecil cincin.
 |
Ini Cincin yang sempet gue foto waktu nunggu Alvi nyobain Jas |
Itulah sependek cerita tentang anniversary gue dan Alvi. Alvi bilang itu hadiah anniversary ke 8 tahun sekaligus yang terakhir buat kami sebagai sepasang kekasih yang belum sah.
Terima kasih sudah membaca
-FO-
Komentar
Posting Komentar