Hai dengan Alvi & Fo di sini. Sesuai dengan judul artikel kali ini kami ingin bercerita pengalaman Hari Minggu kami di tanggal 7 Juli 2024. Kami mengunjungi dua tempat yang belum pernah kami kunjungi meskipun masa viralnya sudah lewat. Untungnya kami bukan pasangan tukang fomo melainkan kami adalah pasangan yang hobi jajan.
Alvi : "Iya gak Fo?!"
Fo : "Ah kamu aja kali. Aku mah diet."
Dua tempat ini sebenarnya sudah lama menjadi rencana tujuan kami karena lokasinya yang sama - sama di PIK. Dan akhirnya kami pun ke sana.
Buat yang mau langsung baca ketika kami di Gudeg Mercon Bu Prih bisa langsung scroll ke PART2 aja ya.
Part 1. Misa di Taman Doa Our Lady of Akita
Berhubung minggu pagi adalah waktunya gereja jadi tujuan awal kami adalah mengikuti Misa dulu. Sebenarnya Our Lady of Akita itu bukan gereja melainkan taman doa. Walaupun taman doa tapi di sana ada jadwal Misa. Yaitu Misa harian setiap Selasa & Kamis jam 18.00 WIB, Misa Jumat Pertama Jam 18.00 WIB dan Misa Minggu Jam 11.00 WIB. Untuk jadwal misa terupdate bisa cek disini.
Satu hal yang tidak pernah berubah dari PIK setiap kami ke sana (walaupun jarang) yaitu puanass puooll.
Alvi : "Iya gak Fo?!"
Fo : "Iya. Muka aku sampe merah dan kamu jadi ungu."
Harusnya kami tiba di Taman Doa OLOA jam 10.45 sesuai yang tertera di google maps. Tapi sayangnya 15 menit sebelum tiba, kami salah keluar toll dan berdampak koreksi waktu tiba jadi jam 11 kurang 5 menit.
Alvi : "Coba ceritain siapa yang bikin jadi salah jalan."
Fo : "Ya salah sendiri udah ada maps malah nanya aku."
Kami tiba jam 11.45 dan lokasi sudah sangat ramai. Masih ada 5 menit sebelum misa di mulai dan kami memanfaatkannya untuk mencari parkir di ruko seberang sambil menikmati panasnya matahari di PIK yang sangat luar biasa.
Kemudian kami langsung menuju bangunan utama tempat di adakan Misa tanpa sempat menikmati indahnya bangunan tersebut yang sangat bernuasa Jepang karena Misa benar - benar baru saja di mulai. Untungnya kami masih dapat kursi di dalam walaupun posisinya di samping sehingga tidak memungkinkan kami untuk bisa melihat ke Altar.
Oh iya ada yang terlewat. Ketika masuk harus melepas alas kaki dan di sediakan rak sepatu. Namun bagi yang tidak kebagian rak sepatu akan di berikan kantong plastik untuk menenteng sepatu ke tempat duduk. Tentu kami di berikan kantong plastik karena masuk terlambat dan tidak kebagian rak sepatu.
Misa gak perlau di ceritakan lah ya karena berjalan sangat normal.
Setelah misa tentu kami foto - foto di dalam dan di area taman. Dari 108 foto selama di sana, berikut adalah 10 foto yang sudah lulus sensor ibu negara. Wkwkwk.
Menurut kami Misa di Taman Doa OLOA cukup seru karena ada nuansa yang berbeda dari segi bangunan yang di gunakan untuk misa. Walaupun di PIK itu panas banget tapi ternyata di dalam cukup sejuk. Ya tentunya itu karena pakai AC ya. Yang bikin lebih seru adalah area luar yang bisa untuk Jalan Salib atau sekedar menikmati pemandangan. Terdapat juga tempat yang menjual aksesoris dan benda rohani yang juga menjual minuman dan makanan ringan. Buat yang ingin mencari makan berat ada juga di ruko seberang semacam warteg namun dengan ruko yang kami yakin berharga milyaran. Hahaha.
Part 2. Nyobain Gudeg Mercon Bu Prih PIK
Setelah selesai misa dan foto - foto kami lanjut ke tujuan ke dua kami yaitu Gudeg Mercon Bu Prih yang merupakan milik youtuber terkenal Nex Carlos. Tau kan pasti? Waktu itu sempat viral tapi sayangnya kami baru kesampaian sekarang untuk makan di sana.
Lokasinya tidak jauh dari Taman Doa Our Lady of Akita. Kalau tidak salah sekitar15 menit naik mobil.
Alvi : "Iya gak sih beb?"
Fo : "Waktu liat di maps sih segitu. Tapi kayanya hampir 30 menit baru sampe."
Outletnya ada di dalam Indonesia Design District (IDD). Waktu itu kami lumayan muter - muter sih nyarinya karena baru pertama kali juga ke IDD. Tapi ya sekalian jalan - jalan. Pokoknya cari aja dan ada penunjuk arahnya yang tertulis Gudeg Mercon. Kami sudah baca sih ada petunjuk arahnya. Tapi ya tetep aja muter - muter kebingungan. Hahaha.
Singkat cerita kami sampai di outlet Gudeg Mercon Bu Prih dan langsung ikutan antri untuk memesan gudeg. Cuma ada 2 pilihan yaitu Paket Gudeg (Rp43K) dan Paket Komplit (Rp75K). Yang membedakan keduanya adalah yang komplit ada tambahan ayam bacem dan telur bebek. Selebih sama aja. Ada nasi, gudeg, mercon (kikil pedas), krecek, tahu areh & ayam suwir. Tadinya Alvi menyarankan untuk yang satu Paket Gudeg dan satunya Paket Komplit. Tapi karena kami rakus akhirnya kami memesan dua Paket Komplit. Wkwkwk.
Alvi : "Tadinya maksud aku kan ayam bacem dan telur bebeknya bisa kita bagi dua."
Fo : "Ah ngapain orang ayamnya juga kecil."
Ini opini kami ya. Secara rasa enak ya. Bumbunya bener - bener medok khas masakan Jogja. Kucuali ayam suwirnya. Menurut kami agak kering dan hambar. Selebihnya enak banget. Yang jadi bintang sih kreceknya. Bahkan Fo yang gak suka krecek aja bisa bilang suka. Untuk di bilang gudeg mercon sebenarnya kurang pedas walaupun memang sudah pedas bagi kalangan orang normal ya. Secara harga walaupun terkesan mahal tapi sebenernya untuk porsinya buanyaak buangeeet. Jujur kami berdua menyesal pesan 2 paket komplit karena kami sampe hampir nyerah untuk menghabiskan masing - masing porsi kami. Beneran banyak banget walaupun nasinya normal. Dan ternyata banyak pengunjung yang sharing. Bahkan meja sebelah kami ada 3 orang yang hanya pesan 1 porsi paket komplit.
Berikut adalah beberapa dokumentasi kami selama makan di Gudeg Mercon Bu Prih PIK.
Oke cukup sekian aja cerita kami kali ini mengunjungi Taman Doa Our Lady of Akita & Gudeg Mercon Bu Prih PIK. Tolong tinggalkan komen ya kalo ada yang nyasar ke sini. Hehehe. Nanti pasti kami visit dan komentar balik di blog kalian.
Salam hangat,
-Alvi & Fo-
Komentar
Posting Komentar