Hai dengan Alvi dan Fo di sini. Pada Senin, 15 Juli 2024 kami merayakan ulang tahun pertama perkawinan kami.
Alvi : "Beb yang bener perkawinan apa pernikahan sih?"
Fo : "Nikah gak sih?!"
Alvi : "Emang bedanya apa?"
Fo : "Ya kalo Bahasa Indonesianya lebih tepat pernikahan. Sesuai KBBI."
Walau pun terasa singkat tapi kalau di ingat kembali tentang masalah apa saja yang sudah kami lalui bersama, baru terasa kalau setahun pertama yang kami lalui memanglah tidak mudah. Fakta bahwa kami berpacaran selama 9 tahun ternyata tidak membuat kami benar - benar saling mengenal. Selama 30 tahun (sejak lahir) kita tinggal bersama orang tua dan saudara yang sangat bisa mengerti ego kita dan setelah menikah kami saling menuntut supaya pasangan kita mengerti ego kita.
Hmm.. Menurut kalian menuntut pasangan untuk mengerti ego kita itu benar apa salah?
Pertama, memelihara ego itu salah. Kedua, memaksa pasangan mengerti ego kita adalah pemerkosaan perasaan. Yang paling tepat adalah masing - masing melepaskan egonya. Tapi itu susah banget. Dan memang itu yang membuat pernikahan itu tidak mudah. Untuk bisa ke tahap tersebut sepertinya 10 tahun pun akan kurang kalau tidak betul - betul paksa diri dan latihan untuk melepas ego selama bersama pasangan.
Selama satu tahun pernikahan sebenarnya kami baru 8 bulan tinggal bersama. Setelah menikah, kami terpaksa LDR-an karena Alvi masih kerja di Sulawesi dan Fo di Jakarta (Kalian bisa baca artikel yang di tulis Alvi yang berjudul Di Gerebek Istri di Kosan). Sejak Desember 2023 kami tinggal serumah karena Alvi mendapat kerja di Jakarta dan sejak saat itulah masalah hadir silih berganti. Kadang karena egonya Alvi dan kadang karena egonya Fo. Tapi ini tuh berasa kaya main game yang ketika berhasil di suatu level akan ada hadiah yang kita dapatkan. Setiap level akan makin sulit tapi hadiahnya juga akan makin besar.
Kalian tau kan apa yang paling di harapkan oleh pasangan suami istri?
Yup jawabannya adalah anak. Yaaaa kecuali yang childfree ya. No comment kalo soal childfree. Sempat sedih karena belum berhasil - berhasil. Semua usaha sudah kami lakukan dari mulai ngikutin saran keluarga hingga konsultasi ke dokter. Makan toge, makan suplemen, minum susu, periksa lab, USG hingga minum obat sudah kami lakukan tapi belum membuahkan hasil.
Ada kalimat bijak yang berbunyi seperti ini;
Ketika seseorang benar-benar siap untuk sesuatu, sesuatu itu akan datang.
Ya mungkin selama 1 tahun pertama kami belum siap untuk di hadiahkan Tuhan seorang anak. Tapi seperti yang tadi kami bilang kalau pernikahan itu seperti main game yang ada bonus di setiap levelnya, untuk level terakhir di tahun pertama pernikahan kami ternyata Tuhan memberi kami anak sebagai hadiah. Fo positif hamil tepat pada ulang tahun perkawinan kami yang pertama yaitu pada tanggal 15 Juli 2024.
Puji Tuhan kami sangat senang dan berharap semuanya di lancarkan hingga Fo lahiran nanti. Mohon doanya juga dari teman - teman sekalian yang membaca tulisan ini. Semoga ada pelajaran yang bisa di petik dari pengalaman kami. Terima kasih sudah membaca dan sampai jumpa di tulisan kami berikutnya yaitu tentang kado ulang tahun pernikahan dari Alvi ke Fo dan dari Fo ke Alvi. Semoga gak mager nulisnya. hehehe.
Salam hangat,
-Alvi & Fo-
Komentar
Posting Komentar